Tanjungpinang
– Mie kuning merupakan makanan hasil olahan berbahan utama tepung terigu dan
campuran bahan lainnya. Terdapat banyak makanan yang dicampuri mie kuning,
antara lain pecel, ketoprak, mie goreng, mie rebus, mie lender, bakso, mie
ayam, soto dan masih banyak lagi.
Terdapat
sebuah pabrik mie kuning di sudut Jalan Gambir sebagai pabrik mie yang banyak
pembelinya. Karena usia pabrik yang lama, pabrik mie kuning yang bisa dilalui
lewat pasar ataupun Plantar 3 ini ramai pelanggan. “Ada 30 orang lebih
pelanggan disini.” Tutur Along sebagai pemilik pabrik. Dan pelanggannya itu
selalu memesan dalam jumlah banyak.
Di
pabrik ini Along tidak hanya mengolah mie kuning saja, Ia juga membuat kwe tiao
alias mie tiao. Pengolahan semua bahan agar menjadi mie menggunakan bantuan
mesin. Karena mesin tak mampu mengolah semuanya Along mempekerjakan 7 orang
karyawan untuk membantu memproduksi mie hingga selesai.
Cara
pengolahan mie kuning pertama – tama tepung diaduk dengan air dan garam,
kemudian tambah dengan air yang diberikan pewarna, aduk rata dan gumpalkan.
Giling dengan mesin gilingan mie dari ukuran terbesar sampai ukuran nomor 2,
tiap ukuran gilingan digiling 2 – 3 kali sampai licin. Potong – potong
menggunakan gilingan mie. Tabur dengan tepung tapioka agar tidak lengket. Rebus
dalam air mendidih hingga matang, lalu angkat kemudian lumuri secara rata
dengan minyak goreng.
Dalam
sehari Along mampu membuat sekitar 70 hingga 100 kilogram mie. “Harga sekilo
mie kuning Rp. 6 ribu dan kwe tiao Rp. 9 ribu” Tutur Along. Untuk pemerolehan
bahan – bahan seperti tepung dan telur Along memesan di pabrik langganannya
dalam jumlah yang besar. Kemudian bahan – bahan tersebut Ia simpan di gudang
bawah tanah yang telah di sediakan khusus menyimpan bahan – bahan olahan mie.(Gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar