Sabtu, 31 Maret 2012

Launching Suzuki Nex Sekaligus Hibur Masyarakat



Tanjungpinang – Suzuki Nex diperkenalkan bagi kalangan masyarakat Tanjungpinang di Anjung Cahaya sabtu malam sebagai motor matic yang hemat bahan bakar(31/03). Ajang ini dimulai dengan tour keliling sebagai uji coba jarak terjauh yang ditempuh untuk 1 liter premium.
Acara yang digelar mulai pukul 19.30 itu membuat kemacetan disekitar Jalan H. Agus Salim. Arena Anjung Cahaya pun dipadati kendaraan parkir dan pengunjung yang duduk disekitar tempat bandrek sejak usai maghrib. Masyarakat begitu antusias, karena acara ini dapat mengisi kekosongan malam minggu.
Suzuki sebagai sponsor utama acara ini sukses membuat pengunjung merasa terhibur dengan sajian-sajian acara yang disusun menarik. “Seneng aja, ngopi sekalian dihibur dengan musik-musik anak band Tanjungpinang, apalagi kita bisa tau merek baru motor matic Suzuki yang irit.” Ungkap Rio salah satu pengunjung yang menyaksikan acara peluncuran motor baru Suzuki Nex 110 cc.
Selain hiburan berupa lantunan suara dari beberapa band Tanjungpinang, Suzuki juga membagikan tiga pemenang yang memecahkan rekor di kota Tanjungpinang untuk jarak terjauh dengan bensin hanya 1 liter saja. Juara pertama dimenangkan oleh Ria Juliana, juara kedua oleh Abdul M, dan juara ketiga dimenangkan oleh Raynida. Pembagian parsel dan hadiah berupa uang diserahkan langsung oleh manajer Suzuki kota Tanjungpinang, Bapak Hendro.
“Suzuki Nex bagus dan irit.” Tutur Rio. Motor yang didesain khusus khas Suzuki ini kini menjadi tren karena iritnya bahan bakar ditambah lagi Suzuki mendapat rekor MURI sebagai motor matic paling irit untuk saat ini. Dengan 6  warna-warna yang digemari masyarakat diantaranya biru, hijau, putih, hitam, merah dan pink alias merah muda. “Kepingin punya sih, tapi belum ada dana.” Tutur Rio sambil tertawa. Semoga dengan munculnya motor hemat bahan bakar ini bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak.(Agu)

INFO


Buah dan Sayuran Mengandung Bahan Kimia Fitokimia

Mengkonsumsi Sayuran  dan buah-buahan sangat dianjurkan karena kaya akan vitamin, mineral dan serat. Selain itu buah dan sayuran mengandung zat lain yang istimewa yaitu bahan kimia alami yang diproduksi oleh tanaman (Fitokimia).
Fitokimia mampu memberikan kesan warna yang khas pada buah dan sayuran sehingga kita dapat menggolongkan buah dan sayuran itu kedalam lima kelompok, yaitu: merah, kuning/oranye, hijau, biru/ungu  dan putih/coklat.
Sayuran dan buah-buahan yang tergolong berwarna merah seperti tomat, wortel, cabai, strowberi, ceri, anggur merah, melinjo dan semangka. Fitokimia yang terkandung pada buah dan sayuran ini berupa likopen, asam elagik, quercetin, hesperedin dan flavonoid yang disebut kaempferol. Beberapa kandungan kimia itu berfungsi sebagai pelindung sel-sel kita terhadap kerusakan oksidatif yang meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.
Adapun yang termasuk dalam golongan kuning atau oranye berupa labu, jagung, jeruk, mangga, nanas, pepaya, nangka dan semangka kuning. Kelompok buah dan syuran ini mengandung karotenoid, terpen dan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan yang melindungi terhadap kanker dan penyakit jantung. Juga terkandung lutein sejenis karotenoid untuk mencegah dua penyebab utama kebutaan yakni katarak dan degenerasi makula yang terkait penuaan.
Sayuran dan buah-buahan yang tergolong berwarna hijau seperti bayam, brokoli asparagus, kacang panjang, kangkung, labu siam, jambu dan buah kiwi. Fitokimia di dalamnya bersifat antioksidan, terutama kelompok flavonoid dan karotenoid (lutein, beta-karoten dan zeaxantin). Makanan berwarna hijau juga mengandung indoles dan saponin, yang bersifat anti- kanker.
Kelompok keempat, sayuran dan buah-buahan yang berwarna ungu. Berupa kubis ungu, terong ungu, anggur unggu, delima dan jantung pisang. Fitokimia yang ditemukan pada kelompok makanan ini adalah lutein, zeaxantin, quercetin, dan resveratrol, yang terutama ditemukan pada anggur dan diduga bermanfaat mencegah kanker. Secara umum, fitokimia pada makanan berwarna ungu/biru juga bermanfaat untuk kesehatan mata, menurunkan kolesterol LDL, meningkatkan imunitas, mendukung sistem pencernaan dan mencegah inflamasi.
Kubis, bawang putih, jahe, kurma, salak, sirsak, pisang mentimun dan bengkoang sekumpulan sayuran dan buah-buahan yang tergolong dalam warna putih atau coklat. Fitokimia pada kelompok makanan ini adalah beta-glukan, EGCG, SDG, dan lignan yang meningkatkan sistem imunitas tubuh, menyeimbangkan hormon,  dan menurunkan risiko kanker kolon, kanker payudara dan kanker prostat. Kandungan lainnya adalan alicin pada bawang putih dan indoles pada kubis yang berfungsi sebagai anti bakteri pada tubuh.
Manfaat fitokimia terhadap tubuh dapat kita temukan hanya pada tumbuh-tumbuhan dan sayuran. Wajarlah para dokter menyarankan untuk mengurangi makanan berminyak yang banyak mengandung kolesterol dan menyarankan untuk banyak mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan dan sayuran.(Agu)

Jumat, 30 Maret 2012

Tradisi Melayu


Mengintip Adat Melayu Dalam Memotong Kuku
Kebanyakan remaja saat ini kerap memelihara kuku
Tanjungpinang-(JN). Budaya melayu tidak membenarkan memelihara kuku. Untuk memotong kuku tersebut melayu memiliki tata cara tertentu, seperti dituturkan oleh Sahan (52)  orang tua melayu saat diwawancarai Jumat (30/3).

Seiring kemajuan jaman, tradisi melayu seperti adat memotong kuku kini semakin dilupakan. Bahkan saat ini pemuda-pemuda menjadikan kuku sebagai trend, seperti yang dikemukakan Ririn (23) “Kita saat ini memelihara kuku, tapi menjaga kebersihannya. Kalau kukunya kotor , ya wajib dipotong.” Tuturnya Jumat (30/3).

Menurut Sahan dalam adat melayu tidak dibenarkan memelihara kuku dan cara memotongnyapun juga ada ketentuan, seperti memotong jari telunjuk kanan lebih dulu pada tangan. Dan memotong jari kelingking terlebih dulu pada kaki.

Sahan menambahkan bahwa memotong kuku sebaiknya pada hari kamis, senin atau jumat, karena orang tua melayu terdahulu percaya bahwa ketiga hari itu merupakan hari pembuang penyakit. Sedangkan hari-hari lainnya dipercayai memanggil penyakit.

Fakta yang ditemukan di lapangan, pemuda-pemuda saat ini memotong kuku tanpa memperdulikan urutan jari mana yang lebih dulu dipotong dan tidak memperdulikan waktu pemotongan kuku tersebut. Kebanyakan dari pemuda sekarang setelah memotong kuku lalu membuangnya di tong sampah.  Menurut Sahan, hal itu salah dalam adat melayu. Karena melayu menyarankan untuk menanam kuku yang telah dipotong dan jangan membuangnya di tempat yang kotor.

Disinggung tentang perkembangan adat melayu tersebut, Sahan menuturkan “Biarlah mereka begitu, tapi melayu tetap menjunjung adat, biar mati anak asal jangan mati adat.” Tegasnya. (Agu)

Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM di Salemba Ricuh


Situasi unjuk rasa mahsiswa UKI dan YAI dibantu mahasiswa Konami
Jakarta-(Guistar): Unjuk rasa mahasiswa UKI dan YAI yang dibantu oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Komite Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) menolak kebijakan kenaikan BBM kamis malam (29/3) berlangsung ricuh. Terjadi bentrokan antara mahasiswa dan aparat kepolisian yang terpaksa bertindak tegas menyikapai  unjuk rasa anarki itu.

Dalam unjuk rasa itu, mahasiswa membakar  satu unit mobil polisi bertuliskan resmob yang terparkir tak jauh dari lokasi unjuk rasa. Polisi yang kualahan terpaksa beberapa kali  menembakkan gas air mata. 

Kondisi jalan Diponogoro sempat lumpuh, sementara aparat kepolisian dengan tameng  terus berusaha memukul mundur mahasiswa Konami. Mahasiswa yang sempat terpojok melihat rekan-rekannya dipukul mundur, melarikan diri kadalam kampus. Sekitar 50 lebih mahasiswa yang sempat terjebak dalam kampus saat kejadian itu.

Dalam bentrokan yang dihujani lemparan batu dan botol-botol kaca itu, sedikitnya menjatuhkan 7 korban luka-luka. Aparat kepolisian mengamankan belasan mahasiswa yang terjun langsung dalam unjuk rasa itu.
Pasca bentrokan, polisi akan memeriksa lebih lanjut keterlibatan belasan mahasiswa itu. Jika terbukti terlibat, maka polisi akan menindak belasan mahasiswa itu sesuai hukum yang berlaku.

Sekira pukul 21.20 semua mahasiswa berhasil dibubarkan. Aktifitas jalan Diponegoropun juga mulai dibuka kembali dan berjalan normal.(Agu)

Minggu, 25 Maret 2012

Feature (Sapu)


Sapu
Inilah bentuk kegiatan mengguanakan sapu
Malam itu minggu 25 Maret 2012, tampak pemadangan buram sunyi senyap dengan serakan sampah di ruangan kerjaku. Nafasku tersendat seakan sulit untuk menghirup udara segar. Saat kudongakkan kepala, tampak tujuh buah lampu neon 20 wat berjejer rapi melekat di dinding langit-langit di mana aku menghabiskan waktu hingga jam 10 malam nanti.

Hah, jarum jam menunjukkan jam 7 pas. Kaca cermin yang juga tampak diam seakan menggambarkan raut murung wajahku dari tepian kanan. Kursi sofa, meja kayu, TV yang sedang stop beraktifitas, hingga dua buah tong sampah yang sudah terlihat tua itupun juga tampak senyap di kedudukan mereka masing-masing. Semua tampak sayu terdiam kaku tanpa ada kegiatan yang mereka lakukan. Hanya suara bising kendaraan yang lalu-lalang di jalan depan tempat kerjaku yang terdengar semarak.

Kebingungan memaksa kakiku bergerak melangkah kedepan dan kemudian kebelakang. Hal itu sama saja, bingung tak tahu melakukan apa-apa ini pun masih saja tak lari dari benakku.

Selang 15 menit aku mondar-mandir ibarat setrikaan di ruangan yang luasnya kira-kira 20 x 25 meter itu, akhirnya mataku terpaku pada sebuah benda yang tersandar di sudut ruangan itu. Sapu, ya itulah benda yang mampu melekat dalam tatapku.

Perlahan kugerakkan kaki ini mendekati benda itu, tanganku pun turut serta menggapainya. Inilah dia benda yang dapat menghapus kebosananku malam itu. Tangan dan kakiku pun bekerja secara bersamaan bergerak kesana kemari mengais serpihan sampah pemicu buramnya pemandangan dalam ruangan itu.

Bekas-bekas kertas yang berserakan kusapu dan kumasukkan kedalam tong sampah. Begitu juga nasib puntung-puntung rokok yang membuat udara pengap pun kusikat habis dengan benda yang berambut rapi dan bertiang satu itu.

Tak sadar 15 menit sudah berlalu, kini jarum jam menunjukkan waktu telah sampai pada pukul tujuh lewat 30 menit. Akhirnya badanku yang tadi terasa berat kini lebih ringan karena kegiataan yang baru saja kulakukan. Pemandangan ruangan itupun tak lagi buram. Cahaya lampu yang tadi kokoh tak beraura kini telah tersenyum dengan binar cahaya yang saling berpantulan dalam ruangan yang tak lagi bersampah itu.

Sejenak aku terdiam, ku pikirkan akan hebatnya benda itu. Dia mampu membuat suasana suntuk berubah riang, dia ubah pemandangan buram menjadi terang dan dia hapus semua kotoran menjadi kilau pantulan cahaya bersih cemerlang.

Itulah sapu, dia hanya sebuah benda yang tersusun umpama sisir dengan satu tiang. Dia tampak tak berguna tapi mampu kembalikan semangat mata. Kaisan demi kaisannya sangat bermanfaat bagi mata yang melihat, bagi hidung yang menghirup dan bagi jiwa yang merasakannya.

Nah, bayangkan jika di dunia ini tak ada dia. Bagaimana situasi kehidupan yang pastinya tercemar dengan onggokkan sampah yang merdeka tanpa musuh nyata. Kemerdekaannya itu pun mengundang banyak virus penyebar  penyakit. Waktu itu manusia dibuat bingung dan berbondng-bondong menuju rumah sakit. Tapi celakanya rumah sakit pun telah tercemar karena sampah-sampah yang juga ada di sana tak lagi memiliki musuh. Lalu jika rumah sakit pun tak lagi berfungsi sebagai tempat pembuang penyakit, kemana manusia akan pergi mencari kesehatan? Tragedi itu membuat kesehatan semakin langka, membuat harta tak lagi berharga dan manusia pun perlahan harus sipa mati sebagai mahluk berpesakitan. Hahahahaha ternyata peranan sapu sungguh amat besar. (Agu)

Sabtu, 24 Maret 2012

Usaha Kerambah Bantu Konsumen dan Nelayan


Kerambah yang terdapat di Kampung Madong

Kampung Madong (Guistar). Usaha nelayan sebagai pencari hewan-hewan laut kini lebih memiliki kemajuan dengan memelihara hewan-hewan tangkapan tersebut dengan kerambah. Dibandingkan dengan usaha menangkap ikan, usaha memelihara dengan kerambah ini lebih menjanjikan karena selain diekspor keluar negeri,  ikan-ikan peliharaan ini juga kerap diorder kerestoran-restoran sea food.
Kini para nelayan telah memiliki kemajuan dalam usaha yang mereka rintis. Dengan adanya pemilik kerambah, nelayan-nelayan tak perlu susah lagi mencari pembeli hewan laut tangkapan mereka. Dengan adanya kerambah, kini kita sebagai konsumen juga diuntungkan seperti kemudahan mencari ikan-ikan yang biasnya susah ditemui dipasar. Cukup dengan mendatangi pengusaha-pengusaha kerambah, kita dapat menemukan ikan-ikan yang kita cari tersebut.
Pengusaha-pengusaha kerambah tersebut dapat kita temui di daerah pesisir seperti Kampung madung, Sebauk, Tanjung Lanjut dan Tanjung Unggat. Selain dapat menemukan kerambah ikan, di sana kita juga bisa sekalian menyantap ikan-ikan segar yang kita inginkan  di restoran sea food sekitar perkampungan tersebut.
Salah satu kerambah milik warga yang ditemui wartawan jumat lalu (23/3), memiliki beraneka jenis ikan laut dengan harga yang bervariasi tergantung jenis ikan. Diataranya ikan kakap, ikan merah, serta  aneka ikan karang. Masing-masing ikan tersebut dipelihara dalam kandang dengan jenis yang sama.
“Saat air pasang, saya mengikat kerambah di tepi pelantar agar mudah dijangkau. Namun kalau air surut saya membawa kerambah  agak ketengah, biar ikannya kena air.” Jelas zaitun (45) seorang pemilik kerambah di kampung Madong saat diwawancarai jumat (23/3). (Agu)