Sabtu, 24 Maret 2012

Penambang Keluhkan Kebijakan BBM Naik


Seorang penambang sedang memperbaiki boat

Pelantar 2 (Guistar). Puluhan penambang boat dan pompong keluhkan kenaikan BBM yang menurut rencana mulai 1 april mendatang akan diberlakukan, tapi tarif angkut penumpang perorangnya sampai saat ini masih stabil seperti biasa. Baik penambang yang mangkal di pelantar 2, KUD, pelantar 1, hingga pelantar utama Kampung bugis, masing-masing mengeluhkan kebijakan pemerintah yang dianggap semakin mempersulit perekonomian penambang.
Sampai saat ini penambang masih mengkeluh kesahkan pasca kebijakan pemerintah. Hingga memungkinkan untuk para penambang saling rebut kejar setoran satu sama lain. Apalagi sejak dulu hingga  saat ini penambang membeli minyak di kios-kios yang berdiri ditengah perairan antara Tanjungpinang dan Kampung bugis. Di kios-kios tersebut harga BBM lebih tinggi dari pada harga di pertamina. Dengan semakin naiknya harga BBM di pertamina khususnya bensin yang direncanakan perliternya Rp.6.000 tersebut. Maka penambang terpaksa membeli dengan harga yang lebih mahal dari itu bisa saja sampai Rp.6500 hingga Rp.7000 perliternya tergantung peletakan harga oleh pemilik kios.
Penambang kini banyak kehilangan semangat untuk menambang hingga mereka berpikir untuk mencari usaha yang belum pasti. Bahkan sebagian kecil dari mereka saat diwawancarai menyatakan mau jual boat dan mesinnya saja karena sulitnya mencari nafkah dengan menambang, apalagi dengan diadakannya kebijakan menaikkan harga BBM.
Selain penambang-penambang yang memiliki kartu peserta penambang di salah satu pengkalan. Ternyata masih ada penambang liar yang mungkin lebih sulit mencari nafkah dari pada mereka yang memiliki pangkalan. Pasca keluhan demi keluhan itu, Beruntung mereka tidak punya niat untuk demo, karena jika hal itu terjadi tentunya aparat di Kantor Gubernur Kepri ini pasti dibuat bingung dengan jumlah penambang yang terhitung tidak sedikit.(Agu)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar