Kamis, 15 Maret 2012

Tukang Parkir Mengganggu?


Seorang tukang parkir daerah jalan Pos
Tanjungpinang (Guistar): Tak dapat dipungkiri kehadiran tukang parkir memang ada disetiap titik keramaian kota. Seperti di pasar baru, Jalan Bintan, Jalan Merdeka, komplek Bintan Indah Mal hingga Anjung Cahaya dan sebagainya. Nah, kehadiran tukang parkir ini ternyata mengundang banyak kontroversi dari setiap lapisan msyarakat.

Tak jarang kita sebagai pengendara merasa  risih dan terganggu dengan keberadaan tukang parkir. “Sekali parkir seribu!? Padahal baru lima menit”. Keluhan seperti ini sudah tak asing lagi didengar. Tapi tukang parkir tetap saja tak perduli dengan hal itu.

Disamping itu semua, kita tak dapat meluahkan kesalahan sepenuhnya terhadap tukang parkir. Karena melihat kondisi kota yang sangat jarang ditemui area parkir resmi, memaksa para pengendara memarkir kendaran di pinggiran jalan. Nah, lalu bagaimana reaksi pemerintah menanggapi kondisi seperti ini?

Bagi sebagian masyarakat, kehadiran tukang parkir hanya mengundang rasa jengkel. Karena tak jarang mereka melalaikan kendaraan kita dan muncul kembali untuk meminta uang parkir. Nah, peristiwa seperti ini  banyak kita jumpai di daerah parkir Batu dua dan Jalan bintan. Selain itu keluhan berikutnya karena tak jarang tukang parkir meletakkan tarif seenaknya. Seperti parkir pelantar dua Laut Jaya. Petugas parkir meminta bayaran lebih dulu dengan tarif 2000 tapi tak menjaga kendaran kita dengan baik (pada khususnya kendaran roda dua). Sehingga banyak warga yang mengeluhkan “Body motorku lecet/stabilizer stang motorku hilang”.

Namun dibalik keluhan-keluhan itu, ternyata tukang parkir juga membantu kita khususnya yang baru bisa menyetir untuk dapat memarkir dan keluar area parkir dengan mudah. Selain itu keberadaan mereka juga sangat membantu kita mencari tempat parkir sehingga para pengendara tak perlu cemas tak bisa memarkir kendaraan. (Agu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar